Hampir tiap hari saya mendengar lagu Andra & The Backbone, lagunya easy listening dan liriknya cukup mengena tapi terus terang saya kurang paham dengan arti sebenarnya dari frase Main Hati itu.
Saya ingat cerita salah satu sahabatku yang tidak usah saya sebutkan namanya. Ada cowok yang terlanjur bermain api dengan seorang cewek yang sudah berpasangan. Berawal dari canda dan curhat dan akhirnya kebablasan. Lucunya, dari awal mereka sudah memberi batas penegasan dengan pernyataan Just Friend and No Affair. Mereka juga berkomitmen bahwa tidak akan main perasaan. Kata pihak si cewek, dia sudah terlalu lelah dengan hubungan yang " memakai perasaan ". Belakangan saya baru tahu kalau si cewek itu selingkuh. Si cewek berniat tidak tidak mau terlibat perselingkuhan (yang melibatkan hati) lagi. Tapi yang namanya pertemanan murni antara dua insan berlainan jenis, terutama yang sudah berpasangan, itu sulit terjadi. Rentan terjadi perselingkuhan terutama jika dalam pertemanan mereka itu sudah ada curhat. Apalagi jika sudah ada tanda-tanda bahwa ada rahasia yang tidak diceritakan pada pasangannya. Dan begitulah, si cowok yang statusnya sebagai kekasihnya yang jujur mengatakan perasaannya justru dipojokkan oleh komitmen yang tidak jelas. Dan si kekasihnya itu yang tetap berpegang pada " perjanjian awal " tadi merasa dialah yang benar karena tidak main hati. Namun, saya sebenarnya ragu, adakah hubungan yang sama sekali tidak melibatkan perasaan..? Bukankah setiap manusia itu punya hati dan punya perasaan..?
Mari kita coba telusuri makna sebenarnya dari istilah " Main Hati " itu. Saya sudah mencoba cari artinya di kamus bahasa indonesia online tapi belum dapat jawabannya. Maka saya mengadakan survey kecil-kecilan pada sahabat-sahabat saya.
Kata Novi - seorang pegawai negeri di daerah Jakarta bahwa Main Hati itu mencoba-coba melakukan sesuatu untuk melihat reaksi seseorang. Ini berarti, orang itu sudah mempermainkan hati orang lain. Sedangkan menurut Santi yang bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar di Jakarta juga mengatakan Main Hati itu berarti berhubungan dengan seseorang yang melibatkan perasaan. Lain lagi dengan Maya mahasiswi di Jogja mengartikan Main Hati adalah selingkuh.
Iseng-iseng saya pun menanyakan arti Main Hati ini di forum Yahoo Answer dan mendapatkan cukup banyak tanggapan. Menurut Brury Main Hati adalah seorang cowok/cewek yang suka mempermainkan hati pasangannya sehingga hubungan mereka tidak serius atau cuma coba-coba. Sedangkan Linda mengatakan secara spesifik menyebutnya sebagai permainan yang menggunakan " Hati ", tidak sungguh-sungguh dan cuma main-main. Biasanya indah di awal dan menderita di akhir. Tapi berbeda dengan Albert yang merujuk pada lirik lagu Andra yang mengartikan bahwa kita suka dan ada perasaan pada orang tersebut, Masih pada lagu tersebut, Ferdy mengartikannya dengan memanipulasi perasaan sendiri, misalnya walau sebenarnya cinta tapi malah bilang tidak dengan motif tidak melukai hati. Ini mirip dengan pendapat Della yang mengartikan Main Hati sebagai orang yang tidak mengatakan perasaannya yang sebenarnya atau seseorang yang senang mempermainkan perasaan orang lain tanpa ia mengerti mengapa.
Dari sekian tanggapan dari sahabat, saya paling terkesan dengan pendapat Melinda gadis yang bekerja sambil kuliah di Jakarta ini, setiap orang itu pada awalnya bisa memberikan penilaian yang objectif kepada orang lain. Tapi ketika hubungan itu semakin dalam atau bisa jadi terjadi ketika informasi yang kita terima semakin banyak maka akan melibatkan unsur perasaan atau hati, sehingga penilaian itu cenderung menjadi subyektif. Yang dimaksud hubungan di sini sangatlah luas. Bukan hanya berarti hubungan antara dua insan lelaki dan perempuan saja. Tapi bisa jadi antara dosen dengan mahasiswanya atau antara seorang atasan dengan bawahannya di kantor. Ini contoh yang dimisalkan oleh sahabatku juga. Seorang dosen sudah menerapkan aturan bahwa bila bolos kuliah sampai tiga kali, maka mahasiswa itu tidak boleh mengikuti ujian dan dianggap mengundurkan diri dari mata kuliah yang diambil. Tapi bila dosen tersebut tahu bahwa mahasiswa itu sebenarnya pintar dan rajin kuliah maka bisa jadi sang dosen mengampuni alasan mahasiswa tersebut. Dan karena perasaan yang bicara maka mahasiswa tersebut dapat dispensasi untuk ikuti ujian. Nah..menurut Melinda, itu sudah termasuk Main hati. jadi bisa saya simpulkan kalau Main Hati itu bisa juga berarti Simpati dong..? Dan bila Main Hatinya sudah terlalu dalam bisa berarti Empati..?
Yah...ternyata tidak terlalu buruk . :-)
Bagaiman kalau menurut kalian....?
0 komentar:
Posting Komentar